Translate

Sabtu, 08 Maret 2014

Patung Tari Bali

 Porselen

figurin ini dikerjakan tangan (handmade) dan dibuat dengan bahan porselen khusus sehingga setelah melalui pengerjaan yang rumit, dibakar dalam temperartur 1350 ⁰C maka diperoleh porselen yang benar-benar putih. Figurine Penari Bali disajikan dengan tetap mengandalkan keputihan porselen asli tanpa warna apapun. Untuk memperkuat penampilan karya ini, hanya diberikan aksen emas atau platinum yang bahannya mengandung emas dan platinum sesungguhnya.

Untuk mempersiapkan patung ini, berkenaan dengan pose, proporsi dan hiasan kami melakukan riset selama tidak kurang 2 tahun. Kemudian berdasarkan rekaman video, foto, buku-buku serta hasil wawancara, kami rancang sketsa Penari Bali yang kemudian menghasilkan karya yang kami sampaikan ini. Setiap patung untuk menyelesaikan pembuatannya memakan waktu 3-4 bulan yang penuh kehati-hatian.
Bali adalah keajaiban: seperti sebuah permata, sangat indah dan berharga. Kharisma menyajikan keindahan Bali dalam karya-karya indah patung porselen. Kharisma menyajikan keindahan Bali dari sisi yang lain, yaitu melalui karya-karya senirupa, terutama patung, yang terbuat dari bahan porselen (porcelain figurine). Karya Cupinari Studio ini, merupakan buah dari ketrampilan turun temurun dalam membuat patung Bali yang kaya keindahan, detail dan makna.

Tentang Tari Bali dan Porselen

Seri figurin porselen “Tari Bali” dan “Perempuan Bali” merupakan produk Studio Cupinari. Figurin-figurin tersebut dibuat dari porselen dan diwarnai dengan emas ataupun platina pada final dekorasinya. Dengan teknologi tinggi, porselen ini dibakar pada suhu 1,350 ⁰C. Kemudian dilapis emas dan platina, lalu dibakar kembali di tungku listrik pada suhu 800 ⁰C. Emas dan platina menyatu dengan porselen, tidak lekang ataupun pudar di makan waktu. Pembakaran dengan suhu tinggi membuat semua substansi kimia berbahaya seperti Kadmium (Cadmium/Cd) dan timah hitam (plumbum/Pb) menguap.

Seri “Tari Bali” merupakan rangkaian figurin penari Bali, misalnya Rejang, Pendet, Legong Keraton, Panji Semirang, Janger, Kebyar Duduk, Ni Kicen ajar nari, Kadek Taman ajar nari, Kasmaran. Gerak figurin penari Bali ini merujuk pada gerak patung masa Klasik Yunani, yaitu “contra posto”di mana pose penari asimetris namun bahu tetap tegak. Pose tubuhnya meliuk membuat garis “S” memperlihatkan dinamisasi gerak.

Figurin lain memperlihatkan aktifitas perempuan Bali sehari-hari: Ayu Lajar (membawa sesaji/ banten di kepala), Ni Sempek, Ni Debreg (dandan), Ni Ponji (penjual buah), Ni Rampug (siap menari membawa bokor bunga). Dalam pose apapun, perempuan Bali memiliki sikap tubuh sempurna, tegak dan memperlihatkan kesetimbangan yang luar biasa. 
Dikerjakan oleh tangan-tangan terampil, figurin porselen seri “Tari Bali” memiliki kualitas tinggi. Buah karya dengan karakter budaya Indonesia dan dikerjakan oleh orang Indonesia. Kami Peduli
Seluruh produk bebas dari bahan kimia berbahaya seperti Cadmium (Cd) dan timah hitam (Plumbum/ Pb), serta telah lolos sertifikasi Amerika Serikat, sesuai standar California Preposition No 65.

Figurin Tari Bali

Tari Bali dibedakan berdasar fungsi dan kepentingannya. Secara garis besar dikenal tiga ragam utama, yaitu (1) jenis Tarian Wali (sakral/suci) diperuntukkan untuk ritual dan ditampilkan di halaman dalam pura, misal Rejang. Sedangkan (2) tarian Bebali, merupakan tarian pemujaan di pura. Pendet adalah contoh tarian jenis Bebali. Dalam perkembangannya, Pendet berubah fungsinya menjadi (3) tarian Balih-Balihan yang sifatnya sekular, dan dipakai untuk penyambutan para tamu. Tarian Balih-balihan karena sifatnya bukan sakral, paling banyak berkembang sebagai tarian pergaulan (Janger) ataupun modern/ kontemporer (Kebyar Duduk, Panji Semirang).
Menari bagi orang Bali adalah bagian dari hidup dan ibadah. Sejak usia dini, semua anak Bali belajar menari. Generasi tua meneruskan ilmunya pada yang muda. Dengan cara inilah budaya Bali diteruskan untuk tetap hidup dan berkembang. Anak-anak diajar langsung oleh orang tuanya, kakek dan neneknya, atau bilamana perlu belajar pada guru tari yang handal. Belajar menari adalah paduan belajar gerakan dan pose tarian, hitungan/ ketukan irama musik gamelan dan mematuhi koreografi.
Tari Bali memiliki 2 karakter berbeda; yaitu karakter halus (ditarikan perempuan) dan karakter gagah (ditarikan laki-laki). Perbedaan karakter ini ditonjolkan dari hentakan, gerakan dan pose yang berbeda. Tari Bali adalah tarian dengan gerakan yang mengalir dinamis, hidup dan sangat energik; memadu-padankan gerak tubuh, tangan dan kaki dengan ekspresi dan mimik wajah. Mata melotot, melirik atas bawah, mulut tersenyum atau memperlihatkan garis ketegasan seiring dengan hentakan tangan, kaki serta liukan tubuh semeriah musik gamelannya.

Macam- macam Patung
  1. Patung Tari Panji Samirang (Klik disini)
  2. Patung Tari Rejang (Klik disini)
  3. Patung Tari Pendet(Klik disini)
  4. Patung Tari Janger (Klik disini)
  5. Patung Kebyar Duduk (Klik disini)
  6. Patung Legong Keraton (Klik disini)
  7. Patung NI Polok (Klik disini)
  8. Patung NI Debreg (Klik disini)
  9. Patung NI Towei (Klik disini)
  10. Patung NI Rampung (Klik disini)
  11. Patung NI Panji (Klik disini)
  12. Patung Kadek Taman (Klik disini)
  13. Patung Kasmaran (Klik disini)
  14. Patung NI Kicen (Klik disini)
  15. Kempyur Pulut (Item Khusus patung pengantin pria Jawa yang ymbolizes cinta dan harmoni )  (Klik disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar